4 Cara Budidaya Ternak Kambing Jawa yang Benar dan Menguntungkan
Permintaan daging kambing di Indonesia semakin banyak. Hal itu bisa kita lihat dari bertambahnya konsumsi beberapa olahan makanan berbahan daging kambing.
Sayang dari permintaan yang banyak itu tidak dapat disertai dengan produksi yang ideal. Hingga negeri kita ini masih mengandalkan import daging.
Memang peternakan yang berada di Indonesia ini semakin banyak, namun tetap dalam rasio kecil. Jika ditotal produksi daging dalam negeri hanya capai sekitaran 400.000 ton/tahun.
Sehingga sangatlah masih terbuka peluang usaha ternak kambing ini untuk siapa saja yang ingin menjalankan bisnis. Apa lagi langkah beternak kambing tergolong gampang seperti ternak hewan yang lain.
Beternak kambing sebenarnya sudah menjadi pekerjaan yang biasa dilakukan oleh warga, khususnya warga di perdesaan. Kambing merupakan salah satu hewan ternak yang terbanyak diperbudidayakan oleh warga perdesaan atau perkotaan.
Cara Ternak Kambing Jawa yang Benar
Agar bisa sukses dalam usaha ternak kambing, sudah pasti kamu harus mengetahui tentang beberapa hal yang berhubungan dengan kambing jawa ini. Ada banyak cara yang perlu kamu lakukan agar sukses beternak kambing jawa yang sehat dan tentunya gemuk.
1. Penyeleksian Bibit Kambing
A. Penyeleksian Kambing Pejantan
![]() |
kambing jawa |
Saat menyeleksi kambing pejantan, kamu harus pastikan pejantan yang dipilih memiliki beberapa ciri yang masuk standard seperti yang sudah ditentukan.
- Badannya sehat.
- Tumbuh secara baik sesuai umurnya.
- Bulu-bulunya bersih, lembut dan kelihatan mengkilap.
- Memiliki badan yang panjang.
- Kaki lempeng.
- Tidak memiliki cacat fisik.
- Performanya gagah.
- Tumitnya tinggi.
- Kelihatan aktif dan memiliki gairah kawin yang tinggi.
- Memiliki buah zakar yang baik.
B. Penyeleksian Betina Indukan
Beberapa ciri-ciri kambing betina yang baik seperti
- Memiliki keadaan badan yang sehat.
- Tubuhnya tidak begitu gemuk.
- Memiliki bulu-bulu yang baik dan mengkilap.
- Tidak cacat fisik.
- Dapat mengasuh anaknya secara baik, buah susunya baik (lembut dan kenyal).
2. Perawatan Kandang Kambing
Untuk mendukung perkembangan kambing yang bagus, maka kamu harus melakukan perawatan kandang tempat kambing dipiara. Seharusnya kandang kambing menghadap ke arah timur agar sesuai persyaratan kesehatan ternak.
Bentuk kandang kambing yang bagus yakni berupa kandang panggung yang memiliki atap dan tempat minum dan makan dalam kandang itu. Buatlah sirkulasi udara pada dinding kandang agar aliran udara berjalan dengan sehat.
3. Pengaturan Pakan Kambing
Pemberian pakan atau makanan kambing harus ditata agar keperluan nutrisi untuk kambing tercukupi. Pada intinya makanan kambing dipisah jadi dua, yakni makanan hijauan dan konsentrat.
Makanan hijau sebagai pakan yang berasal dari daun beberapa tumbuhan alami yang ada di alam atau yang sengaja dibudidayakan. Sedangkan makanan konsentrat adalah pakan dari bekatul atau dedak.
Makanan yang berasal dari alam adalah makanan yang terbaik untuk perkembangan kambing, Makanan itu dapat berbentuk rumput atau tumbuhan budidaya seperti rumput setaria, brachiaria, dan clitoria ternatea.
Atau kamu bisa manfaatkan sampah dari pertanian yang bisa dijadikan sebagai salah satu alternative makanan kambing yang bagus.
Disamping itu, makanan kambing sebagai sumber protein untuk perkembangan kambing diantaranya daun kacang tanah, daun kacang panjang, daun lamtoro, daun gamal, daun kedelai, daun turi dan daun kaliandra.
4. Perhatikan Masa Kawin Kambing
Jika kambing kamu sudah mulai dewasa, yakni saat berumur 6-8 bulan yang ditandai sudah mulai ada rasa birahi pada kambing. Kamu bisa mengetahui umur kambing dengan melihat catatan kelahirannya atau mungkin dengan melihat gigi yang sudah tanggal.
Umur kambing betina yang siap untuk dikawinkan kurang lebih 10-12 bulan dan untuk umur kambing pejantan saat berusia lebih dari satu tahun.
Beberapa ciri kambing betina yang sudah siap kawin akan kelihatan resah, alat kelamin luar yang kelihatan membesar, kerap menggerak-gerakan ekor, selera makan mulai menyusut dan diam saja bila dinaiki kambing pejantan.
Pada umumnya keadaan yang dirasakan kambing betina itu cuman terjadi 30 jam, dan transisi ini akan berulang-ulang kembali sesudah 17 hari kemudian.
Saat yang paling bagus untuk mengawinkan kambing yakni kurang lebih 12-18 jam sesudah mengalami tanda-tanda yang telah disebutkan di atas.
Untuk memudahkan perkawinan, taruh kambing pejantan dan betina ke 1 kandang, jauhi perkawinan sedarah untuk mencegah cacat genetik pada anak kambing.
Posting Komentar untuk "4 Cara Budidaya Ternak Kambing Jawa yang Benar dan Menguntungkan"
Posting Komentar